SPBU FLAT KUNING, mungkin diperlukan rakyat untuk mengurangi subsidi BBM demi untuk menstabilkan anggaran dan tidak menyengsarakan rakyat, jelasnya SPBU yang berada dikota A dibagi dua bagian, sebagian melayani kenderaan yang berflat kuning dan sebagian lainnya melayani kenderaan yang berflat hitam, sedangkan kenderaan yang flatnya merah boleh memilih antara keduanya, soal harga tentu saja dibedakan, dengan begitu subsidi tidak akan salah sasaran, tentang kebocoran pasti saja ada selama manusia mempunyai nafsu serakah, tapi dengan begini tidak begitu memberatkan terhadap rakyat banyak, sayang saat ini cuma terpikir hanya menaikkan harga dan tidak menanggulangi apa yang akan diakibatkan oleh kenaikan tersebut, kalau memikirkan tentu saja ada, tapi tidak sanggup mengatasinya, kalau hanya menaikkan tidak perlu punya titel sarjana, pedagang asongan saja bisa, maaf ... bisa menaikkan harga, tapi ini kepentingan orang banyak yang seharusnya mementingkan kepentingan orang banyak. Kata " DR. ALIP HAMZAH dari UNIVERSITAS BOERNEO, saat kenderaan flat hitam melebihi yang berflat kuning, jadi dengan dinaikkannya harga BBM untuk kenderaan flat hitam saja lebih dari cukup, karena tidak perlu memberi kompensasi atas kenaikkan BBM tersebut." Kalau mau memberi subsidi keperusahaan listrik saja, agar listrik tidak jadi naik, sebab BBM belum naik saja PLN diisukan mau naik, apa jadinya kalau BBM naik?... PLN tambah merugi, untuk menutupinya terpaksa pedagang asongan menaikkan dagangannya kembali dan rakyat bertambah miskin dan buruh minta naikkan upah dan perusahaan tambah bingung karena daya beli masyarakat berkurang akhirnya pedagang asongan menganggur kembali, pegawai negeri masih tenang karena kenaikkan gaji disetujui oleh yang berwenang, DR. ALIP HAMZAH geleng geleng saja meratapi gelarnya.
No comments:
Post a Comment