10 March 2012

KEKALAHAN KESEBELASAN USIA 21 INDONESIA


Kekalahan kesebelasan Indonesia usia 21 terhadap Brunai bukan kesalahan pemain, tapi karena kurangnya latihan terhadap pemain, terutama pemain tengah kurang kompak dalam penyerangan, apalagi dalam bertahan sangat buruk, meski pemain belakang terlihat masih baik bertahan, tapi tanpa bantuan pemain tengah hampir tidak ada guna, dengan pengertian kalau pemain belakang bisa dilewati musuh maka tidak ada lagi bantuan untuk menghambat lajunya serangan musuh, mudahan kedepan pelatih melihat kelemahan yang terjadi ditengah lapangan agar bisa merubah gaya permainan anak asuhnya, terutama melatih pemain tengah agar lebih tajam menusuk kejantung pemain lawan dan berhasil menciptakan gol, meski diperlukan latihan yang serius dan agak lama tapi kita masih optimis bisa melakukannya, pemain tengah harus diperlukan tenaga diatas rata rata pemain, sebab pemain tengah harus turun secepat mungkin untuk membantu pemain belakang kalau bola direbut musuh, pemain tengah disini ditentukan oleh kapten yang bisa dirubah setiap saat agar tidak diketahui musuh, artinya kalau penyerangan dari sektor kanan duet antara A+C+I+K dengan sandi asik... , atau sektor kiri B+A+C+I.... Sandinya basi, saya rasa bukan pasukan komando saja yang punya sandi dalam penyerangan, penyerang dalam sepakbola juga diperlukan sandi agar serangan tidak selalu gagal dan apabila gagal tidak terlalu panik dan kocar kacir, karena sudah dilatih untuk itu, disini peran pelatih sangat diperlukan yang bisa melihat kelemahan musuh atau anak asuhnya agar dengan cepat bisa memanfaatkan atau menutupnya kalau kelemahan tersebut terjadi pada kesebelasannya, kalau tidak panik meski kalau tidak telak.

SPBU FLAT KUNING


SPBU FLAT KUNING, mungkin diperlukan rakyat untuk mengurangi subsidi BBM demi untuk menstabilkan anggaran dan tidak menyengsarakan rakyat, jelasnya SPBU yang berada dikota A dibagi dua bagian, sebagian melayani kenderaan yang berflat kuning dan sebagian lainnya melayani kenderaan yang berflat hitam, sedangkan kenderaan yang flatnya merah boleh memilih antara keduanya, soal harga tentu saja dibedakan, dengan begitu subsidi tidak akan salah sasaran, tentang kebocoran pasti saja ada selama manusia mempunyai nafsu serakah, tapi dengan begini tidak begitu memberatkan terhadap rakyat banyak, sayang saat ini cuma terpikir hanya menaikkan harga dan tidak menanggulangi apa yang akan diakibatkan oleh kenaikan tersebut, kalau memikirkan tentu saja ada, tapi tidak sanggup mengatasinya, kalau hanya menaikkan tidak perlu punya titel sarjana, pedagang asongan saja bisa, maaf ... bisa menaikkan harga, tapi ini kepentingan orang banyak yang seharusnya mementingkan kepentingan orang banyak. Kata " DR. ALIP HAMZAH dari UNIVERSITAS BOERNEO, saat kenderaan flat hitam melebihi yang berflat kuning, jadi dengan dinaikkannya harga BBM untuk kenderaan flat hitam saja lebih dari cukup, karena tidak perlu memberi kompensasi atas kenaikkan BBM tersebut." Kalau mau memberi subsidi keperusahaan listrik saja, agar listrik tidak jadi naik, sebab BBM belum naik saja PLN diisukan mau naik, apa jadinya kalau BBM naik?... PLN tambah merugi, untuk menutupinya terpaksa pedagang asongan menaikkan dagangannya kembali dan rakyat bertambah miskin dan buruh minta naikkan upah dan perusahaan tambah bingung karena daya beli masyarakat berkurang akhirnya pedagang asongan menganggur kembali, pegawai negeri masih tenang karena kenaikkan gaji disetujui oleh yang berwenang, DR. ALIP HAMZAH geleng geleng saja meratapi gelarnya.